Jumat, 13 Juli 2012

Memohon Ampunan Setelah Di hantui Perbuatan Maksiat

Janganlah memandang kecil kesalahan tetapi pandanglah kepada siapa yg kamu durhakai. Perbuatan dosa mengakibatkan sial terhadap orang yg bukan pelakunya. Kalau dia mencelanya maka bisa terkena ujian . Kalau menggunjingnya dia berdosa dan kalau dia menyetujuinya maka seolah-olah dia ikut melakukannya. {HR.Ad-Dailami}

 Demi yg jiwaku dalam genggamanNya. Tiada dua orang saling mengasihi lalu bertengkar dan berpisah kecuali krn akibat dosa yg dilakukan oleh salah seorang dari keduanya.Celaka orang yg banyak zikrullah dgn lidahnya tapi bermaksiat terhadap Allah dgn perbuatannya. Barangsiapa mencari pujian manusia dgn bermaksiat terhadap Allah maka orang-orang yg memujinya akan berbalik mencelanya.Tiada sesuatu yg dapat menolak takdir kecuali doa dan tiada yg dapat menambah umur kecuali amal kebajikan. Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yg diperbuatnya.
Tiada seorang hamba ditimpa musibah baik di atasnya maupun di bawahnya melainkan sebagai akibat dosanya. Sebenarnya Allah telah memaafkan banyak dosa-dosanya. Lalu Rasulullah membacakan ayat 30 dari surat Asy Syuura yg berbunyi : Dan apa saja musibah yg menimpa kamu maka adl disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar {dari kesalahan-kesalahanmu}.
Apabila suatu kesalahan diperbuat di muka bumi maka orang yg melihatnya dan tidak menyukainya seolah-olah tidak hadir di tempat dan orang yg tidak melihat terjadinya perbuatan tersebut tapi rela maka seolah-olah dia melihatnya. {HR.Abu Dawud}.

Barangsiapa meninggalkan maksiat terhadap Allah krn takut kepada Allah maka ia akan memperoleh keridhoan Allah. Jangan mengkafirkan orang yg shalat krn perbuatan dosanya meskipun mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. Jangan menyiksa dgn siksaan Allah . {HR.Tirmidzi dan Al-Baihaqi}

Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang maka dipercepat tindakan hukuman atas dosanya dan jika Allah menghendaki bagi hambanya keburukan maka disimpan dosanya sampai dia harus menebusnya pada hari kiamat.
Apabila kamu menyaksikan pemberian Allah dari materi dunia atas perbuatan dosa menurut kehendakNya maka sesungguhnya itu adl uluran waktu dan penangguhan tempo belaka. Kemudian Rasulullah Saw membaca firman Allah Swt dalam surat Al An’am ayat 44 : Maka tatkala mereka melupakan peringatan yg telah diberikan kepada mereka Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan utk mereka sehingga apabila mereka bergembira dgn apa yg telah diberikan kepada mereka Kami siksa mereka dgn sekonyong-konyong maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.

Sayyidina Ali Ra berkata: Rasulullah menyuruh kami bila berjumpa dgn ahli maksiat agar kami berwajah masam.

Bagaimana kamu apabila dilanda lima perkara? Kalau aku aku berlindung kepada Allah agar tidak menimpa kamu atau kamu mengalaminya. Jika perbuatan mesum dalam suatu kaum sudah dilakukan terang-terangan maka akan timbul wabah dan penyakit-penyakit yg belum pernah menimpa orang-orang terdahulu. Jika suatu kaum menolak mengeluarkan zakat maka Allah akan menghentikan turunnya hujan. Kalau bukan krn binatang-binatang ternak tentu hujan tidak akan diturunkan sama sekali. Jika suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan maka Allah akan menimpakan paceklik beberapa waktu kesulitan pangan dan kezaliman penguasa. Jika penguasa-penguasa mereka melaksanakan hukum yg bukan dari Allah maka Allah akan menguasakan musuh-musuh mereka utk memerintah dan merampas harta kekayaan mereka. Jika mereka menyia-nyiakan Kitabullah dan sunah Nabi maka Allah menjadikan permusuhan di antara mereka. {HR. Ahmad dan Ibnu Majah}.

Tiada seorang berzina selagi dia mukmin tiada seorang mencuri selagi dia mukmin dan tiada seorang minum khamar pada saat minum dia mukmin.

Penjelasan: Ketika seorang berzina mencuri dan minum khamar maka pada saat itu dia bukan seorang mukmin.
Aku beritahukan yang terbesar dari dosa-dosa besar. {Rasulullah Saw mengulangnya hingga tiga kali}. Pertama mempersekutukan Allah. Kedua durhaka terhadap orang tua dan ketiga bersaksi palsu atau berucap palsu. {Ketika itu beliau sedang berbaring kemudian duduk dan mengulangi ucapannya tiga kali sedang kami mengharap beliau berhenti mengucapkannya}.

Rasulullah Saw melaknat orang yg mengambil riba yg menjalani riba dan kedua orang saksi mereka. Beliau bersabda: Mereka semua sama .

Ada empat kelompok orang yg pada pagi dan petang hari dimurkai Allah. Para sahabat lalu bertanya Siapakah mereka itu ya Rasulullah? Beliau lalu menjawab Laki-laki yang menyerupai perempuan perempuan yg menyerupai laki-laki orang yg menyetubuhi hewan dan orang-orang yg homoseks.

Tiap minuman yg memabukkan adl haram .

Allah menyukai keringanan-keringanan perintahNya dilaksanakan sebagaimana Dia membenci dilanggarnya laranganNya.

Ada tiga jenis orang yg diharamkan Allah masuk surga yaitu pemabuk berat pendurhaka terhadap kedua orang tua dan orang yg merelakan kejahatan berlaku dalam keluarganya {artinya merelakan isteri atau anak perempuannya berbuat serong atau zina}.

 

Sumber: 1100 Hadits Terpilih - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press

sumber : file chm hadistweb

Doa Anak Untuk Ke Dua Orang Tua Nya

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim 

Mulanya sang Ibu tidak begitu terkejut melihat putranya pergi ke masjid menunaikan shalat berjamaah lima kali dalam sehari semalam. Bahkan, tampak seakan ia tidak rela bila buah hatinya yang masih kanak-kanak melaksanakan semua shalat lima waktu. Baginya, sang anak masih terlalu hijau untuk melaksanakan shalat. 
Seolah shalat telah merampas buah hatinya, dan tidak memberinya manfaat. Shalat telah membuat anaknya
penat, dan sungguh tidak menyenangkan. Shalat hanya menyia-nyiakan waktunya dan tidak membuatnya disiplin. 
Namun sungguh menakjubkan, diusianya yang tidak lebih dari sepuluh tahun, si anak dengan polos menjawab kegalauan ibunya. Ia menolak dengan halus keinginan ibunya agar ia tidak perlu bersusah payah untuk shalat, "Ibu, dengan shalat aku merasa bahagia sekali. Dengan shalat, aku merasa lebih giat, waktuku teratur dengan baik, tugas sekolah mampu aku kerjakan semuanya, pelajaran sekolah dapat aku ulangi, dan aku masih punya waktu untuk bermain." 
Saat sang ibu merasa tidak mampu lagi untuk membujuk buah hatinya untuk meninggalkan ketekunannya melaksanakan shalat berjamaah yang dianggapnya semua itu terlalu dini bagi anaknya, ia pun mengadukan persoalan buah hatinya itu kepada sang suami.

Sang ibu benar-benar merasa bahwa shalat telah menguasai pikiran anaknya. Sang suami berusaha menghibur istrinya yang cemas dengan mengatakan, "Biarkan saja, itu kan hanya perilaku kanak- kanak . Kalau ia sudah bosan dan putus asa, ia akan kembali pada perilakunya semula."

Hari pun terus bergulir, ucapan sang suami yang menjadi harap sang ibu belum juga muncul tanda-tanda akan terwujud, sementara sang buah hati, bertambah cintanya pada shalat. Semakin kuat keteguhannya melakukan shalat dan tidak pernah lagi terbendung tekad bulatnya untuk selalu shalat berjamaah di masjid.
Hingga suatu pagi di hari Jum`at, sang ibu tampak sangat gelisah. Sudah setengah jam lebih dari shalat shubuh selesai ditunaikan, sang buah hati belum juga beranjak dari kamarnya. Sambil agak terburu-buru ia bergegas menuju kamar sang buah hati, takut dan cemas membayangi hatinya. Hampir saja sang ibu memasuki pintu kamar buah hatinya yang terbuka saat terdengar lamat-lamat kata bercampur isak tangis.
Sang buah hati terlarut dalam khusyuknya doa, "Ya Rabb, berilah petunjuk kepada ibuku, berilah petunjuk
kepada ayahku , sadarkanlah keduanya agar mau menunaikan shalat dan taat kepada-Mu sehingga keduanya tidak masuk neraka." Sang ibu tak kuasa membendung deraian air matanya saat mendengar doa sang buah hati.

Air matanya terus membasahi kedua pipi, membasuh hati dan melapangkan dadanya. Ia bergegas menuju kamarnya untuk membangunkan suaminya dan mengajaknya mendengarkan doa buah hatinya. Keduanya mendapati buah hatinya meneruskan untaian doanya, "Ya Rabb, Engkau telah berjanji akan memperkenankan doa kami. Aku mohon kepada-Mu wahai Rabb, perkenankan doaku, dan berilah hidayah
kepada ayah dan ibuku. Aku cinta pada mereka, dan mereka pun cinta kepadaku. 
Ya Allah , sayangilah mereka sebagaimana aku sangat menyayangi ayah dan bundaku." Sang ibu tak kuasa lagi menahan diri. Ia memeluk buah hatinya. Ia dekap buah hatinya erat-erat dalam dadanya. Sang ayah pun tak kuasa menahan haru. Ia dekap anak dan istrinya seraya berucap kepada buah hatinya, "Anakku sayang, Allah telah memperkenankan doamu.
" Sejak itu, keduanya senantiasa melaksanakan shalat lima waktu dan teguh menunaikan perintah-perintah Allah. Keduanya mendapat hidayah melalui perantara buah hatinya. Subhanallah,,, Maha Suci Allah ..Begitu kasih sayang Nya menaungi seluruh hambaNya ..

hidayah dan karunia Rabb datang melalui untaian doa sayang putranya yang sholeh ..
"Ya Allah, ampunilah dosa kami & dosa kedua orang tua kami. masih terbayang air mata ibu yang mengalir & rintihannya disetiap malam ketika berdoa memohon kepadaMu untuk kebahagiaan kami, anaknya. Sayangilah Ibu & ayah kami sebagaimana beliau meyayangi kami sewaktu kecil. 
Ya Allah, Muliakanlah mereka, tiada pernah kami sanggup menggantikan setiap tetes air mata ibu & keringat ayah." aamin..
dikutip dari http://nandoz.heck.in